Apa perasaan kamu dikala orang yang paling dekat sama kamu ternyata mengkhianati kamu, mungkin dia gak bermaksud untuk itu tapi keadaan lah yang memaksanya untuk itu. Tapi dikala dia tidak memihak kamu, memilih kamu, memperjuangkan kamu....apa itu tidak termasuk kedalam kategori "mengkhianati".

Selalu mendampinginya dikala dia sedih dan senang, saling bahu membahu dikala ada kesulitan, menjadi "partner in crime" dikala memperjuangkan sesuatu, akankah hilang begitu saja semua kenangan itu ???

Kecewa, sedih, marah dan patah hati ketika pengkhianatan itu datang dengan tiba-tiba dihadapanmu tanpa kamu duga sama sekali. Menangis berhari-hari sepanjang waktu dikala mengetahuinya. Yang dikala itu kamu sampai pada tahap untuk mempercayainya apapun yang terjadi.

Akankah harus menyerah pada keadaan tanpa ada usaha untuk mempertahankannya, dikala dia berusaha keras untuk melepaskanmu ?

Akankah ada sesal dikemudian hari jika tak berusaha lebih dulu ??

Akankah hatimu akan kembali utuh kepadanya disaat pada akhirnya nanti kamu kembali kepadanya ?

Akankah bisa melawan takdir dan suratan tangan yang menentukan bahwa kamu harus berpisah dengannya ?

Akankah semua akan berakhir dengan baik jika aku dengan ikhlas melepaskannya ?

Akankah dia hanya beralasan keadaan yang memaksa padahal perasaannya padamu telah sirna tergantikan dengan perasaan yg lain ?

Akankah apa yang terjadi dimasa depan dapat kita ketahui dengan pasti ?

Akankah perpisahan jalan keluar terakhir yang terbaik ?

--------------------------------------

"Mengapa harus terjadi padaku ?" itu terus yang menjadi pertanyaan yang berputar-putar dikepalaku.

"Bukankah Allah memberikan cobaan hanya kepada yang bisa menanggungnya !" itu pernyataan protesku kepadaNYA.

"Aku harus bagaimana ?" itu pertanyaan yg seakan2 tidak ada jawaban yang tepat untuk itu.

"Apa yang akan terjadi nanti ?" itu pertanyaan yang tiada seorangpun yang bisa memberitahuku.

Feeling Lonely, bingung dan kecewa dengan sangat...yang terjadi padaku saat ini.

Akhirnya kertas penempatan itu ditempel juga. Sore hari sebelum kelas bubaran, tp anak2 kelas udah berhamburan keluar untuk ngeliat kemana nasib akan membawa mereka. Si dosen yg ngeliat anak2 pd berlarian keluar kelas mau gak mau membubarkan kelas 10 menit lebih awal. Didepan papan pengumuman sudah ditempel kertas2 penempatan yg lgs gak keliatan ada kertas2 disitu krn ditutup sama kepala2 yg penasaran akan daerah penempatan mereka. Disitu sudah siap seorang paparazzi dengan perlengkapannya untuk mendokumentasikan ekspresi2 sangat senang, senang, sedih apalagi nangis. Jeritan kesenangan bercampur dengan tangisan kesedihan.

Sedangkan g ?....g terlalu takut untuk ngeliat sendiri apalagi diliatin. G tunggu bbrp saat dikelas sampai siap mental utk ngeliat dimana g ditempatin. Setelahnya g baru berani keluar kelas menuju kertas itu ditempel...well Bandung akan jadi tempat tinggalku selama 4 tahun kedepan. Pengennya sich di jakarta , tp krn bandung gak jauh2 amat dr jkt so g juga gak sedih2 amat. Cuman gak kebayang gak sich dari kecil ampe gede begini dunia g hanya berputar2 di jakarta & tangerang , trus tiba2 yg harus pindah domisili ke bandung & tinggal disana. Kota yg gak g kenal jalan2nya, makanannya, budayanya, bahasanya, orang2nya & yg paling penting g cuman sendirian disana, keluarga g semua ada di tangerang & jakarta.

Sampai desember 2007 g masih stay dijakarta lebih tepatnya di wisma kalibata & akhirnya harus packing ke bandung diawal tahun depan. Awal tahun 2008 awal 'kehidupan baru' dimana semua terpaksa g jalanin.

So guys kalo ada yg kebandung....jangan lupa mengunjungiku yach disediakan tempat tinggal gratis dech *baca : khusus cewe'* tapi gak ditanggung makan dan transport loch asal bawa oleh2 aja maklum anak kost :D.